Mengenal Vulkanisir: Solusi Performa Ban Baru dengan Harga Lebih Terjangkau
Vulkanisir, atau retread, adalah metode modern untuk mendapatkan performa ban setara dengan ban baru namun dengan biaya yang lebih hemat. Dengan teknologi canggih yang digunakan saat ini, ban vulkanisir memiliki tingkat keamanan, daya tahan, jarak tempuh, dan performa yang dapat menyaingi ban baru. Proses ini dikelola secara profesional dalam skala industri dengan standar tinggi untuk memastikan kualitas terbaik.
Jenis Vulkanisir Berdasarkan Prosesnya
Vulkanisir Panas (Hot Cure / Hot Process)
Vulkanisir panas merupakan metode yang lebih lama dan sudah digunakan sebelum teknologi vulkanisir dingin ditemukan. Prosesnya meliputi:
– Casing ban yang sudah aus dibersihkan dan dilapisi karet mentah (camel back), membentuk lapisan baru.
– Ban kemudian dimasukkan ke dalam cetakan (mold) untuk membentuk pola telapak.
– Proses pemanasan dalam cetakan berlangsung pada suhu sekitar 160°C untuk mematangkan lapisan karet.
Karena suhunya yang tinggi—sebanding dengan proses pembuatan ban baru—metode ini disebut sebagai vulkanisir panas.
Vulkanisir Dingin (Pre Cure / Cold Process)
Vulkanisir dingin adalah inovasi terbaru yang lebih unggul dibandingkan metode panas. Prosesnya meliputi:
– Telapak ban dicetak terpisah dengan suhu dan tekanan optimal untuk menghasilkan kerapatan karet yang lebih maksimal.
– Telapak yang telah terbentuk kemudian ditempelkan pada casing menggunakan perekat khusus bernama Cushion Gum.
– Ban kemudian dimasukkan ke dalam Chamber dan dipanaskan pada suhu kurang dari 100°C untuk mematangkan Cushion Gum.
Karena suhu pemrosesan yang lebih rendah, metode ini dikenal sebagai vulkanisir dingin.
PT Bangkit Laksana Jaya Ban
Vulkanisir Panas vs Vulkanisir Dingin
Perbandingan Vulkanisir Panas vs Vulkanisir Dingin
1. Jarak Tempuh
– Vulkanisir dingin memiliki daya tahan lebih baik karena karet telapak yang lebih padat dan solid. Ini terjadi karena telapak dicetak secara terpisah dengan tekanan tinggi, menghasilkan ketahanan aus yang lebih baik.
– Sebaliknya, pada vulkanisir panas, pembentukan pola telapak dilakukan langsung di dalam cetakan bersama casingnya, sehingga tekanan tidak bisa maksimal, membuat karet telapak kurang padat dibandingkan metode dingin.
2. Ketahanan Casing
– Vulkanisir panas menggunakan suhu tinggi, yang dapat membuat casing lebih rapuh. Seperti diketahui, panas adalah faktor utama yang dapat menurunkan kualitas karet, termasuk casing ban.
– Vulkanisir dingin, dengan suhu yang lebih rendah, lebih ramah terhadap casing dan mempertahankan kekuatannya lebih lama.
PT Bangkit Laksana Jaya Ban
BAGAIMANA VULKANISIR HASIL PRODUKSI PT. BANLAK?
PT Bangkit Laksana Jaya Ban memproduksi vulkanisir dengan sistem dingin (Cold Process) dengan teknologi, mesin, dan quality control dari Amerika
Berikut proses produksi vulkanisir dingin :
1. Penerimaan Baru

Pada tahap awal, Tim Banlak menerima ban bekas dari pelanggan. Ban yang diterima akan diberi identifikasi khusus dengan menandai kode pada sisi ban untuk memastikan identitas dan memudahkan proses tracking. Tim Banlak memastikan seluruh ban yang diterima dalam kondisi yang layak untuk diproses lebih lanjut.
2. Inspection

Setiap ban yang diterima akan menjalani pemeriksaan menyeluruh untuk menilai kondisi internal dan eksternal ban. Proses ini bertujuan untuk mendeteksi kerusakan yang mungkin ada, baik pada lapisan luar maupun dalam ban. Jika ditemukan cacat atau kerusakan yang tidak memenuhi standar kualitas, ban akan ditolak untuk memastikan keselamatan dan kualitas produk yang dihasilkan.
3. Buffing

Setelah ban dinyatakan layak, tahap berikutnya adalah proses buffing, yaitu penghalusan permukaan ban untuk menghilangkan sisa karet tapak yang telah aus. Proses ini menggunakan mesin canggih yang dilengkapi dengan pengaturan karatan dan radius yang dapat disesuaikan. Hal ini bertujuan untuk memastikan lapisan karet baru yang diterapkan nantinya dapat menempel dengan sempurna dan menghasilkan umur pakai ban yang optimal.
4. Skiving

Proses skiving bertujuan untuk membersihkan dan menghaluskan luka-luka pada permukaan ban akibat kerusakan seperti serpihan batu atau benda tajam lainnya. Dengan menggunakan alat gerinda khusus, BANLAK memastikan bahwa permukaan ban bersih dari segala kontaminasi yang dapat memengaruhi kualitas proses vulkanisir.
5. Repair

Jika terdapat kerusakan minor atau lubang pada casing ban, tahap repair akan dilakukan dengan cara penambalan dan penguatan pada bagian yang rusak. Ini memastikan bahwa ban dapat kembali berfungsi secara maksimal, memperpanjang usia pakai, serta menjaga integritas struktural ban.
6. Cementing

Pada tahap cementing, seluruh permukaan ban dilapisi dengan cairan cement yang berfungsi sebagai perekat antara lapisan karet baru dengan casing ban. Selain itu, proses ini juga melindungi ban dari kontaminasi yang dapat mempengaruhi kualitas perekat dan daya tahan ban.
7. Building

Proses building merupakan tahap pemasangan lapisan karet baru pada permukaan ban yang sudah dipersiapkan. Karet telapak yang baru akan dipasang secara merata dengan bantuan mesin builder yang canggih. Hal ini memastikan lapisan karet baru tersebar rata di seluruh permukaan ban untuk memberikan performa yang optimal.
8. Plisir

Pada tahap plisir, samping-samping sidewall ban akan diperbaiki dan dirapikan. Proses ini melibatkan penggunaan Chusion Gum untuk menambal dan memastikan kekuatan serta daya tahan sisi ban. Tahap ini memastikan tidak ada bagian yang terabaikan, memberikan hasil vulkanisir yang lebih rapi dan tahan lama.
9. Chamber

Tahap akhir adalah pemanasan ban dalam mesin chamber. Ban yang sudah dipasangkan karet baru dan enveloping akan dimasukkan ke dalam mesin chamber yang dipanaskan pada suhu kurang dari 100 derajat Celsius selama 3 jam. Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa gum atau lem yang digunakan pada sambungan karet dapat matang dan merekat dengan sempurna, sehingga ban siap untuk digunakan kembali dengan kualitas yang terjaga.