Proses Vulkanisir Ban
Vulkanisir Ban adalah proses mengolah kembali ban bekas yang telah aus dengan cara menambahkan lapisan karet baru ke permukaannya. Proses ini melibatkan pemanasan ban bekas bersama dengan lapisan karet baru dan aditif lainnya untuk membentuk kembali ban agar dapat digunakan kembali.
Terdapat beberapa tahap yang dilaku dalam proses vulkanisir, berikut merupakan tahapan-tahapan vulkanisir.
1. Penerimaan Baru

Pada tahap awal, Tim Banlak menerima ban bekas dari pelanggan. Ban yang diterima akan diberi identifikasi khusus dengan menandai kode pada sisi ban untuk memastikan identitas dan memudahkan proses tracking. Tim Banlak memastikan seluruh ban yang diterima dalam kondisi yang layak untuk diproses lebih lanjut.
2. Inspection

Setiap ban yang diterima akan menjalani pemeriksaan menyeluruh untuk menilai kondisi internal dan eksternal ban. Proses ini bertujuan untuk mendeteksi kerusakan yang mungkin ada, baik pada lapisan luar maupun dalam ban. Jika ditemukan cacat atau kerusakan yang tidak memenuhi standar kualitas, ban akan ditolak untuk memastikan keselamatan dan kualitas produk yang dihasilkan.
3. Buffing

Setelah ban dinyatakan layak, tahap berikutnya adalah proses buffing, yaitu penghalusan permukaan ban untuk menghilangkan sisa karet tapak yang telah aus. Proses ini menggunakan mesin canggih yang dilengkapi dengan pengaturan karatan dan radius yang dapat disesuaikan. Hal ini bertujuan untuk memastikan lapisan karet baru yang diterapkan nantinya dapat menempel dengan sempurna dan menghasilkan umur pakai ban yang optimal.
4. Skiving

Proses skiving bertujuan untuk membersihkan dan menghaluskan luka-luka pada permukaan ban akibat kerusakan seperti serpihan batu atau benda tajam lainnya. Dengan menggunakan alat gerinda khusus, BANLAK memastikan bahwa permukaan ban bersih dari segala kontaminasi yang dapat memengaruhi kualitas proses vulkanisir.
5. Repair

Jika terdapat kerusakan minor atau lubang pada casing ban, tahap repair akan dilakukan dengan cara penambalan dan penguatan pada bagian yang rusak. Ini memastikan bahwa ban dapat kembali berfungsi secara maksimal, memperpanjang usia pakai, serta menjaga integritas struktural ban.
6. Cementing

Pada tahap cementing, seluruh permukaan ban dilapisi dengan cairan cement yang berfungsi sebagai perekat antara lapisan karet baru dengan casing ban. Selain itu, proses ini juga melindungi ban dari kontaminasi yang dapat mempengaruhi kualitas perekat dan daya tahan ban.
7. Building

Proses building merupakan tahap pemasangan lapisan karet baru pada permukaan ban yang sudah dipersiapkan. Karet telapak yang baru akan dipasang secara merata dengan bantuan mesin builder yang canggih. Hal ini memastikan lapisan karet baru tersebar rata di seluruh permukaan ban untuk memberikan performa yang optimal.
8. Plisir

Pada tahap plisir, samping-samping sidewall ban akan diperbaiki dan dirapikan. Proses ini melibatkan penggunaan Chusion Gum untuk menambal dan memastikan kekuatan serta daya tahan sisi ban. Tahap ini memastikan tidak ada bagian yang terabaikan, memberikan hasil vulkanisir yang lebih rapi dan tahan lama.
9. Chamber

Tahap akhir adalah pemanasan ban dalam mesin chamber. Ban yang sudah dipasangkan karet baru dan enveloping akan dimasukkan ke dalam mesin chamber yang dipanaskan pada suhu kurang dari 100 derajat Celsius selama 3 jam. Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa gum atau lem yang digunakan pada sambungan karet dapat matang dan merekat dengan sempurna, sehingga ban siap untuk digunakan kembali dengan kualitas yang terjaga.
Vulkanisir Ban adalah proses mengolah kembali ban bekas yang telah aus dengan cara menambahkan lapisan karet baru ke permukaannya. Proses ini melibatkan pemanasan ban bekas bersama dengan lapisan karet baru dan aditif lainnya untuk membentuk kembali ban agar dapat digunakan kembali. Terdapat beberapa tahap […]